SERTIJAB WAKAPOLDA BABEL
Syukrani Gantikan Rusli
28 Pebruari 2011
Kapolda menyematkan tanda pangkat kepada wakapolda kombes A Syukrani
Kombes Achmad Syukrani resmi menjadi Wakapolda Bangka Belitung mengantikan Kombes, Rusli Nasution, Senin (28/2). Pergantian itu ditandai dengan serah terima jabatan yang digelar di Gedung Tri Brata Mapolda Babel. Sertijab dipimpin langsung Kapolda Babel Brigjen (Pol) M Rum Murkal. Rum mengatakan, mutasi di tubuh polri merupakan dinamika operasional dalam rangka penyegaran. Bentuk kontinuitas program kerja, agar bisa berjalan efektif.
“Pergantian ini untuk meningkatkan kinerja anggota polri. Mutasi ini, merupakan bentuk penyegaran,” ulas Rum.Menurut Rum mutasi ataupun perpindahan anggota Polri itu merupakan hal yang biasa. Selain untuk meningkatkan kinerja juga untuk menambah wawasan.
“Kita juga mengucapkan terima kasih kepada pak wakapolda, selamat jalan dan semoga sukses di tempat yang baru. Kita harap semuanya dapat berjalan lancar dan aman,” imbuh Kapolda.
Wakapolda Babel yang baru Kombes Achmad Syukrani, mengatakan amanah yang diberikan kepadanya akan diemban semaksimal mungkin. Bahkan mantan Wadirreskrim Poltabes Solo ini, berjanji akan melakukan pembenahan apabila ada kekurangan dan melakukan koordinasi dengan semua pihak. “Saya masih menunggu intruksi dan arahan dari bapak kapolda. Apa yang diinginkan oleh kapolda selaku pemimpin. Apabila memang ada kekurangan maka akan kita lakukan pembenahan sesuai dengan situasi yang terjadi,” kata mantan Kabag Pembinaan dan Pendidikan Akpol ini.Kombes Rusli Nasution bertugas selama 8,5 bulan di Polda Babel dan rencananya akan bertugas di Polda Kaltim.
Waspada Penipuan
Moment pergantian pejabat di Polda Babel sering kali digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan. Untuk itu diimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan tertipu dengan oknum yang mengaku pejabat Polda Babel serta meminta bantuan.
Kombes Achmad Syukrani Wakapolda Bangka Belitung yang baru.
Kabid Humas Polda Babel, AKBP Djoko Purnomo seizin Kapolda Babel Brigjen (Pol) M Rum Murkal mengimbau agar masyarakat Babel jangan mudah tertipu dan melayani apabila ada sms maupun telepon seseorang yang mengaku wakapolda. “Jangan mudah percaya apabila ada sms dengan isi, ini no HP pribadi kami yang aktif sekarang dari Wakapolda Babel Kombes Pol Drs Ahmad Syukrani, dengan nomor 081584297888 atau yang lainnya. Sebaiknya konfirmasi dulu ke Polda Babel, maupun ajudan wakapolda,” imbau Djoko.Djoko mengingatkan pergantian atau mutasi pejabat kepolisian lanjut sering dimanfaatkan oleh orang tidak bertangung jawab.
“Sampaikan ke seluruh staf dan anggota serta masyarakat yang mungkin menjadi korban penipuan,” kata Djoko. http://cetak.bangkapos.com/
UPACARA SERTIJAB WAKAPOLDA KEP BABEL
28 Februari 2011
Biro Personel POLDA KEP. BABEL, BIRO SDM - Senin, 28 Feb 2011 Kapolda Kep. Bangka Belitung Brigadir Jendral Polisi Drs. M Rum Murkal memimpin pelaksanaan sertijab Wakapolda di Mapolda Kep. Bangka Belitung. Pelantikan dari Wakapolda Kombes Pols Drs. Rusli Nasution, SH, MH, MM diserahterimakan kepada Kombes Pol Drs. Achmad Syukrani, SH, M. HUM dan dihadiri oleh para para Pejabat Utama, Kapolres, Ketua Bhayangkari Daerah dan anggota yang diundang dalam pelaksanaan sertijab tersebut.
Dalam sertijab tersebut Kapolda menyampaikan bahwa mutasi jabatan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh organisasi Polri untuk menjaga dinamika operasional dan penyegaran proses manajerial organisasi dalam melaksanakan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Sehingga diharapkan dengan adanya mutasi jabatan maka kontinuitas terhadap pelaksanaan program kerja yang telah dirumuskan akan dapat berjalan secara efektif, agar terjadi peningkatan kualitas kinerja kesatuan sesuai dengan out put seluruh personil dalam menyikapi berbagai kebijakan pimpinan baik dalam bidang pembinaan maupun operasional, sehingga dapat menumbuhkan semangat pengabdian yang tinggi dalam mengukir prestasi pada setiap penugasan yang semata-mata berorientasi kepada kepentingan tugas dan memenuhi tuntutan serta harapan masyarakat.
Tugas dan wewenang Polri yang diamanahkan oleh undang-undang harus dapat dilaksanakan secara profesional, proposional dan obyektif sesuai dengan kode etik profesi dan moralitas yang tinggi. Prasyaratan ini harus dipenuhi agar polri memperoleh legitimasi dari masyarakat dalam setiap pelaksanaan tugasnya sehingga dapat memenuhi harapan masyarakat yang mendambakan rasa aman dan nyaman dalam kehidupannya.
Berbagai upaya pembenahan yang saat ini sedang dilaksanakan dalam bingkai reformasi birokrasi Polri, pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi harapan masyarakat dan menjawab tantangan tugas yang dihadapi Polri, baik pada saat ini maupun masa mendatang. Didasari bersama bahwa Polri menghadapi tantangan cukup besar dalam melaksanakan perubahan yang sedang dilakukan saat ini, namun tidak boleh menyerah dan berhenti di tengah jalan. Berbagai fenomena yang terjadi saat ini harus kita pahami sebagai bagian dari proses perubahan itu sendiri yang harus disikapi secara arif dan bijaksana dengan mengedepankan kepentingasn organisasi yang lebih luas, sehingga kita akan dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang kita hadapi dengan baik.
Untuk menyikapi berbagai tantangan, tuntutan dan harapan masyarakat tersebut, maka semakin jelas bahwa tugas Polri kedepan tidaklah ringan. Baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya serta masalah hukum yang harus dikelola dengan seksama, sehingga tidak menimbulkan ekses terjadinya gangguan kamtibmas. Maka dari itu, diperlukan langkah-langkah serta penangganan yang cepat dan tepat dalam satuan operasional kepolisian di wilayah bukan hanya mendasarkan pada legitimasi formal sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang, tetapi juga perlu mendapatkan dukungan serta legitimasi sosial dengan mengedepankan komitmen Polri dengan masyarakat dalam rangka pemecahan dan penanggulangan masalah sosial.Sebagai upaya akselarasi grand strategi dalam program kebijakan revitalisasi Polri, maka Polri akan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat melalui sinergi polisional yang proaktif dalam rangka penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM). Hal ini dimaksudkan agar peran serta masyarakat dalam mendukung tugas Polri akan semakin meningkat.
Selain itu, banyaknya pro dan kontra tentang keberadaan Polri di tengah masyarakat merupakan hal yang wajar. Banyak masyarakat yang memerlukan dan berterimakasih kepada Polri namun banyak juga sebaliknya. Ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak bersimpati kepada Polri seperti para pelaku kejahatan atau calon penjahat, masyarakat yang pernah disakiti oleh Polri dan kelompok masyarakat yang tidak mendapatkan perlindungan dan pelayanan yang baik dari Polri. Khusus menyangkut masyarakat yang mendapatkan perlakuan yang kurang baik serta kelompok masyarakat yang tidak mendapatkan perlindungan dan pelayanan dari polri adalah terkait kultur atau budaya di tubuh Polri yang harus segera dibenahi terutama menyangkut sikap, perilaku dan etika anggota Polri dalam pelaksanaan tugas di lapangan.Pada kesempatan ini pula Kapolda menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Komisaris Besar Polisi Drs. Rusli Nasution, SH, MH atas pengabdian yang telah diberikan kepada Kepolisian Daerah Kep. Bangka Belitung selama ini. Hal ini akan senantiasa menjadi kenangan indah dan motivasi untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi bagi Polda Kep. Bangka Belitung kearah yang lebih baik dan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi juga saya sampaikan kepada Ibu Rusli Nasution atas kesetiaan, dukungan serta dorongan semangat yang telah diberikan kepada suami selama ini, sehingga bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan telah aktif dalam kegiatan bhayangkari. Semoga bapak dan ibu tetap akan diberikan bimbingan dan hidayah oleh Allah SWT dalam meneruskan pengabdian selanjutnya.
Pada kesempatan ini juga Kapolda beserta seluruh jajaran Kepolisian Provinsi Bangka Belitung mengucapkan selamat datang di bumi serumpun sebalai Polda Kep. Bangka Belitung kepada Komisaris Besar Polisi Drs. Achmad Syukrani, SH, M. Hum. Kepercayaan yang diterima adalah bukti bahwa pimpinan memberika mandat tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan dengan baik dengan harapan mampu memberikan perubahan yang konstruktif serta dapat memberika efek positif bagi kinerja dan soliditas kesatuan Polda Kep. Bangka Belitung di masa depan. Kapolda yakin dan percaya dengan berbagai pengalaman selama bertugas sebelumnya akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab selaku Wakapolda Kep.Bangka Belitung ini dengan sebaik-baiknya. Kepada ibu Diah Achmad Syukrani besar harapan saya untuk dapat ikut membantu dan mendukung keberhasilan tugas suami dan tugas pada organisasi bhayangkari.
Demikian sambutan dan amanat Kapolda dalam acara sertijab Wakapolda Kep. Bangka Belitung dan acara dilanjutkan dengan salam dan ucapan dari seluruh undangan yang hadir dalam acara tersebut. Foto Bid Humas. http://www.babel.polri.go.id/
Jusuf Manggabarani Luncurkan Buku Biografi
Jusuf Kalla, Bambang Trihatmojo, Nanan Soekarna, hadir di peluncuran bukunya
28 Februari 2011
Jusuf Manggabarani saat awal dilantik jadi Wakapolri (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
Di malam terakhir puncak karirnya di Kepolisian, Komisaris Jenderal Jusuf Manggabarani meluncurkan buku biografi yang berjudul "Jusuf Manggabarani, Cahaya Bhayangkara." Besok, Jusuf Manggabarani akan menyerahkan tongkat Wakil Kepala Kepolisian kepada Komisaris Jenderal Nanan Soekarna.Buku biografi yang ditulis Nur Iskandar ini diluncurkan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin 28 Februari 2011. Di jajaran tamu hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Bambang Trihatmojo, Nanan dan sejumlah tokoh Sulawesi Selatan, daerah asal Jusuf.
Buku setebal 444 halaman ini berisi riwayat hidup dan cerita 38 tahun pengalaman Jusuf berdinas di kepolisian. Buku bersampul foto Jusuf dan berwarna dasar hitam ini diterbitkan Tribun Borneo."Dari dulu banyak yang meminta saya menuliskan riawayat hidup," kata Jusuf memberi pengantar atas buku itu. Namun Jusuf mengaku tak mau karena takut dikira riya' atau sombong."Tapi akhirnya saya bilang, oke, saya hanya kasih jalur," katanya. Adalah Nur Iskandar, seorang jurnalis, yang membuat Jusuf luluh hatinya dituliskan kisah hidupnya.
"Buku ini hanya disusun dalam waktu satu bulan 4 hari," kata Jusuf. "Jadi, mohon maaf jika dalam buku tersebut ada yang kurang berkenan. Kami tak bermaksud menyatakan yang terbaik, tapi ya cukup baik."
Tak lupa, sebelum mengakhiri pengantarnya, Jusuf mengucapkan terima kasih kepada senior, rekan dan anak buahnya.Sementara penulis buku, Nur Iskandar, menyatakan tertarik membukukan Jusuf karena melihat sosoknya yang menarik. "Buku ini semacam rasa syukur 38 tahun pengabdian Jusuf Manggabarani," kata Nur. "Sebagai bahan pemikiran dari zaman ke zaman nantinya.""Semoga membuat mereka yang belum mengenal Puang, menjadi kenal dengan beliau," kata Nur.• VIVAnews