INFO 28-31 JULI 2011

6 Kapolres di Jakarta Bakal Diganti
Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri bernomor STR/1525-1526/VI/2011 tanggal 29 Juli 2011
29 Juli 2011
Sebanyak enam jabatan Kapolres di wilayah Jakarta bakal diganti dalam waktu dekat. Dalam Surat Telegram Rahasia (STR) Kapolri bernomor STR/1525-1526/VI/2011 tanggal 29 Juli 2011 disebutkan jabatan Kapolres Jakarta Pusat yang dijabat Kombes Hamidin akan diserahkan kepada Kombes Angesta Romano Yoyol. Kombes Yazid Fanani, Kapolres Jakarta Barat akan diganti Kombes Setija Junianta yang menjabat Kapolres Bekasi Kabupaten. Posisi Setija sebagai Kapolres Bekasi Kabupaten diserahkan kepada Kombes Wahyu Hadiningrat.Kemudian, Kapolres Jakarta Selatan akan diganti Kombes Imam Sugianto, yang saat ini jadi Kapolres Bekasi Kota. Posisi Kapolres Bekasi Kota akan dijabat Kombes Priyo Widyanto. Kapolres Depok Kombes Fery Abraham akan diserahkan kepada Kombes Pol Mulyadi Kaharni. Kemudian, jabatan Direktur Kriminal Khusus yang dijabat Kombes Yan Fitri Halimansyah akan digantikan Kombes Sufyan Syarif. Selanjutnya, jabatan Direktur Kriminal Umum yang dijabat Kombes Herry Rudolf Nahak akan diganti Kombes Gatot Edy Pramono yang saat ini jadi Kapolres Metro Jakarta Selatan. http://www.poskota.co.id

Kapolda Bantah Mutasi akibat Rusuh
Surat Telegram Kapolri Nomor STR/1525/VII/2011 Tanggal 29 Juli 2011
29 Juli 2011
Isu bahwa kerusuhan SMAK Dago yang terjadi belum lama ini sebagai penyebab mutasi dan rotasi sembilan pejabat utama di lingkungan Polda Jawa Barat terjawab sudah. Kapolda Jabar Irjen Pol Putut Eko Bayu seno mengatakan bahwa mutasi tersebut tidak ada kaitannya dengan kerusuhan SMAK Dago.
“Gak ada kaitannya dengan kerusuhan Dago. Ini merupakan agenda yang wajar dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi,”ungkap Eko seusai memimpin upacara serah terima jabatan (sertijab) kesembilan pejabat tersebut di Markas Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, kemarin. Salah satu pejabat polisi yang dimutasi adalah Kombes Pol Drs Widodo Eko Prihastopo yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid TI Polda Jabar diangkat menjadi Kapolrestabes Bandung.
Sementara Kombes Pol Drs Jaya Subrianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolrestabes Bandung dialihtugaskan menjadi Kasubdit Hartibum Ditsabhara Baharkam Polri. Mutasi para pejabat polisi ini berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor STR/1525/VII/2011 Tanggal 29 Juli 2011 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri, beberapa pejabat utama Polda Jabar dan Kapolrestabes Bandung Polda Jabar.
Selanjutnya, para pejabat yang mengalami alih tugas adalah Kombes Pol Fachrudin dari jabatan sebelumnya sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar akan menjabat Widyaiswara Muda Sespimti Sespim Polri Lemdikpol. Kombes Pol Eddy Sumitro Tambunan akan menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar,yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali.
Kemudian, Kombes Pol Anang Suhardi dari jabatan sebelumnya sebagai Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Jabar akan menjabat Pamen Polda Jabar. Sementara posisi Anang sebelumnya akan diisi oleh Kombes Pol M Syamsul Hidayat yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelijen dan Keamanan Polda Sulawesi Tengah.
Berikutnya, jabatan Kabid TI Polda Jabar akan digantikan oleh Kombes Pol Anton Suhartono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Sabhara Polda Maluku.Kemudian Kombes Pol dr Priyo Kuncoro Mars dari jabatan Karumkit Tk II Bandung Bid Dokkes Polda Jabar akan menjabat sebagai Kabidyankes Pusdokkes Polri.
Terakhir, Ajun Komisaris Besar Erwin Faisal dari jabatan sebelumnya sebagai Kaden 88/Antiteror Dit Reskrim Polda Jabar akan menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Banten. Kapolda pun memberikan arahan kepada setiap pejabat baru di bidangnya masing-masing. UntukDirekturIntel,harus menjalankan program mengedepankan fungsi intelijen bagi semua divisi.
“Fungsi intelijen ini tidak harus diemban oleh jajaran divisi intel saja, tapi semua jajaran harus punya fungsiintelijen.Diaharusmengawasi arahan dan mengevaluasi pelaksanaannya,”ujar Eko. Dia menuntut jajaran Serse agar segera menuntaskan kasus yang belum selesai.Sementara untuk Telematika, harus melakukan pemanfaatan teknologi yang kini sudah modern. Divisi ini bertugas melakukan pendeteksian sekaligus pengungkapan kasus.
“Untuk Polrestabes Bandung, karena setiap hari Sabtu dan Minggu kita kedatangan tamu wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, maka harus mampu mengatur kekuatan agar energi anggotanya tidak terkuras habis,”tambah Eko. Sementara untuk Babinkamtibmas sebagai tugas kemitraan, pejabatnya harus disesuaikan dengan kelompok masyarakat yang dihadapi. “Misalnya untuk kelompok masyarakat kampus, maka yang menghadapinya harus perwira menengah bahkan perwira tinggi pun bisa,tergantung objek yang dibina,” tandas Eko.

Polres Melawi Lakukan Sertijab
28 Juli 2011
Dedy Irawan
Wakapolres Melawi, Kompol Agus Sudiman SE, memasang tanda jabatan kepada lima pejabat Polres Melawi di aula Polres Melawi, Kamis (28/7)

Polres Melawi lakukan serah terima jabatan (sertijab) kepada tiga pejabat Polres Melawi di aula Polres Melawi, Kamis (28/7). Sertijab dilakukan untuk menindaklanjuti keputusan Kapolda Kalbar tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Kalbar.
Ketiga pejabat Polres Melawi yang dilakukan sertijab tersebut yakni, Kasat Lantas Polres Melawi AKP Jovan Reagan Samual SH SIK diganti AKP Anggun Dedy Sisworo SIK dari jabatannya sebagai Kasat Shabara Polres Ketapang Polda Kalbar.Kemudian Kasat Shabara Polres Melawi AKP S Eka Dhermawan diganti AKP Saparudin Edinata dari jabatannya sebagai Polsek Belimbing. Sementara Kapolsek Belimbing diisi IPTU Samsul Bakri dari jabatannya sebagai Kapolsek Segedong Polres Pontianak. Kapolres Melawi melalui Wakapolres, Kompol Agus Sudiman SE mengatakan sertijab tersebut merupakan kepentingan organisasi, juga untuk kepentingan pengembangan karier serta wawasan yang bersangkutan. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pelaksanaan tugas. “Sesuai undang-undang nomor 2 tahun 2002 (UU 2/2002) tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pasal 25 ayat 1. Bahwa jabatan mencerminkan peran, fungsi dan kemampuan serta sebagai keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam penugasan,” terangnya.Hal tersebut menunjukkan bahwa makin tinggi jabatan seseorang makin tinggi pula tanggung jawab yang harus dibebaninya. Aturan itu berlaku bagi anggota Polri di seluruh Indonesia, mulai dari level paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan jabatan yang dipercayakan kepadanya. “Kepada Pejabat yang baru bisa cepat menyesuaikan diri, beradaptasi dengan masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, dan tokoh agama. Koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait, serta kembangkan terus tugas yang sudah dirintis oleh pejabat yang lama,” harapnya. Lebih lanjut Agus menuturkan, tugas Polri ke depan semakin berat dan kompleks. Jangan sampai salah menyikapi suatu masalah, karena hal itu hanya akan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada polisi, dan akan menghambat upaya polisi dalam program kepolisian masyarakat.Jabatan yang dipercayakan pimpinan tersebut hendaknya tidak menjadikan kita arogan dalam memimpin. Karena sifat arogan tidak mencerminkan pimpinan dan jati diri Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Sifat seperti itu justru akan membuat kita dijauhi masyarakat, polisi yang jauh dari masyarakat akan sulit untuk meraih keberhasilan. Selain itu juga akan sulit mendapatkan informasi dan kepercayaan masyarakat.  “Oleh karena itu, jabatan hendaknya disyukuri dengan meningkatkan kinerja, sehingga setiap ada momen promosi jabatan dapat meningkatkan ke arah yang lebih baik atau lebih tinggi. Dijadikanlah wahana untuk memotivasi diri dalam menjalankan tugas,” paparnya. (ira) http://www.equator-news.com